Kamis, 24 Maret 2011

Tidur Siang Yuk.....

Tidur siang bisa meningkatkan produktifitas. Benarkah? Kedengarannya bertolak
belakang dengan pemahaman dan praktek yang dilakukan selama ini. Bukankah selama
ini kita di’doktrin’ dengan pemikiran untuk memanfaatkan setiap waktu yang ada,
termasuk jam makan siang dan setelah jam kerja, untuk meningkatkan produktifitas
dan kinerja kerja? Rasanya tidak terbayangkan jika harus tidur siang di
sela-sela waktu istirahat. Alih-alih dianggap sebagai usaha untuk boosting
productivity, bisa-bisa saya dianggap pemalas, mungkin itu yang ada di pikiran
Anda.
Mengapa sebaiknya tidur siang?
Sebuah fakta yang diujarkan Dr. Sara C. Mednik dalam bukunya “Take a Nap! Change
Your Life” justru menganjurkan untuk tidur siang. Menurut beliau, tidur siang
membantu proses memori, kesiagaan dan belajar hal baru. Hal-hal penting yang
dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari. Terlebih lagi jika waktu
tidur malam kurang dari waktu yang direkomendasikanyaitu 8 jam. NASA juga
menyetujui hal yang sama. Penelitian mereka menunjukkan bahwa tidur siang selama
26 menit bisa meningkatkan performa sebanyak 34%.
Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa power napselama 20 menit di siang hari
memberikan tubuh kesempatan untuk berisitrahat lebih baik dibandingkan tidur
dengan waktu yang sama di pagi hari. Naturally, tubuh mulai merasakan kelelahan
setelah terjaga selama 8 jam, karena itulah tidur siang merupakan saat yang
tepat untuk mengembalikan kesegaran tubuh.
Berapa lama sebaiknya Anda tidur siang?
Banyak pakar yang menyarankan untuk tidur selama 15 – 30 menit. Akan tetapi
sebuah riset juga menyebutkan bahwa tidur siang selama 1 jam akan memberikan
dampak perbaikan dan peningkatan fungsi kognitif lebih baik dari tidur siang
hanya selama 30 menit. Namun tentunya hal ini harus disesuaikan dengan waktu
yang Anda miliki. Jika waktu yang tersisa hanya 15 menit, manfaatkanlah untuk
tidur. Cobalah untuk memejamkan mata dan rileks hingga Anda terlelap. Rileks
membantu untuk mengurangi stress dan menyegarkanpikiran Anda. Hal ini tentunya
akan memberikan Anda nergi lebih banyak untuk menyelesaikan pekerjaan sampai jam
kerja berakhir.
Mungkinkah dilaksanakan dan bagaimana?
Beberapa perusahaan di Jepang menyediakan ruanganbagi karyawan yang ingin tidur
siang. Bahkan di Cina, ada hukum yang menjamin waktu untuk istirahat sejenak
setelah makan siang. Di kota-kota besar di Spanyol, banyak restoran yang
menyediakan tempat bagi karyawan untuk tidur sejenak setelah makan siang. Sudah
sejak lama tidur siang jadi kebiasaan masyarakat di kota-kota di Eropa. Mulai
banyak manajemen perusahaan yang memperhatikan kebutuhan tidur siang karyawan
karena lagi-lagi sebuah penelitian membuktikan kalau pekerja yang terlalu lelah
bisa merugikan perusahaan hingga USA $150 milyar karena produktifitas yang
berkurang.
Bagaimana di Indonesia?
Di Indonesia rasanya belum ada perusahaan yang menerapkan kebijakan untuk tidur
siang. Alhasil, karyawan harus pandai-pandai memanfaatkan waktu istirahat yang
ada untuk tidur siang. Karena waktu terbaik untuk tidur siang adalah sekitar jam
1 – 3 siang, cobalah untuk menyisihkan waktu setelah makan siang untuk
memejamkan mata sejenak, walaupun waktu yang tersisa hanya 5 menit. Padamkan
lampu ruangan atau carilah ruangan yang minim cahaya dan suara karena kedua
faktor ini membantu untuk terlelap lebih cepat.
Jika Anda tidak memiliki waktu sama sekali untuk tidur siang atau merasa tidak
nyaman melakukannya di tengah hingar bingar kantor, cobalah untuk melakukan
meditasi. Hal ini memberikan kesempatan bagi tubuh untuk istirahat dan membantu
memproduksi gelombang otak yang sama seperti saat kita tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar